12 Tahun Menunggu, Pedagang Sayur Keliling di Bantaeng Bisa Naik Haji

183

Setelah 21 Tahun Menabung

KENDARIEKSPRES.COM – Niat seorang Jemaah Calon Haji (JCH) asal Bantaeng, Mawati untuk berangkat ke tanah suci tak perlu diragukan lagi. Demi menunaikan rukun Islam Kelima, pedagang sayur ini sampai menabung hingga 21 tahun.

Melansir dari Merdeka.com, Warga Desa Mamampang, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan ini mengaku demi berangkat ke Tanah Suci, dirinya selalu menyisihkan sebahagian pendapatannya dari hasil menjual sayur keliling di Kota Bantaeng. Ibu dua anak ini sudah sejak tahun 2000 ingin berangkat haji.

Dari hasil menabung selama 21 tahun itulah, Mawati akhirnya mendaftar haji tahun 2009. Ia datang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng dengan setoran awal Rp21 juta.

“Saya memang sudah sejak lama niat naik haji. Mulai mendaftar itu akhir tahun 2009 sebagai setoran awal pada saat itu masih Rp21 juta. Waktu itu belum tahu kapan berangkatnya, pokoknya saya terus nabung,” ucapnya ketika ditemui pada seremoni pelepasan kloter 5 di Aula Mina Asrama Haji Makassar, Rabu (22/6)

Usai mendaftar, Mawati semakin rajin menyisihkan pendapatannya dari berjualan sayuran untuk persiapan pelunasan biaya ibadah haji jika sewaktu-waktu mendapat giliran untuk berangkat.

Setelah 12 tahun menunggu, impian dan doanya untuk berhaji diijabah oleh Allah SWT. Tepat pukul 13.45 WITA bersama 393 JCH kloter 5 embarkasi Makassar diterbangkan ke tanah suci Mekah.

“Alhamdulillah hari ini saya berangkat haji bersama kloter 5. Allah SWT ternyata mengijabah doa saya,” kata Mawati.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel, Rappe melepas keberangkatan Kloter 5 Embarkasi Makassar menuju Arab Saudi. Sebanyak 393 JCH berasal dari Kabupaten Wajo, Bantaeng, Makassar dan Selayar.

“Selain sebagai duyufurrahman (tamu Allah), bapak ibu yang tergabung dalam kloter 5 juga sebagai duta-duta bangsa harus bangga sebagai anggota NKRI,” ucap Rappe

Rappe mengingatkan kepada JCH untuk benar-benar fokus beribadah. Selain itu, kondisi kesehatan JCH juga harus dijaga.

“Saya mengajak jemaah agar kehadirannya di Baitullah benar-benar dimanfaatkan dengan baik dan senantiasa menjaga nama baik Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang beradab,” ucapnya. (Merdeka)

Komentar Pembaca